Minggu, 13 November 2011

Menjadi Manusia Paling Bahagia

*Kata-kata di bawah ini di dapat dari salah satu buku Dr. Aidh Al Qarni ;) Penulis buku La Tahzan


Kebahagiaan itu terdapat pada pengorbanan; menahan keinginan pribadi; pencurahan segala upaya dan mencegah semua bahaya; serta jauh dari sifat egisme dan balas dendam.

Empat perkara yang mendatangkan kebahagiaan;buku yang bermanfaat, anak yang baik, istri/suami yang ia cintai dan teman bergaul yang shalih.

Orang yang berbahagia adlah orang yang bisa melupakan sesuatu yang tidak mungkin lagi di perbaiki, yang selalu ingat kebaikan orang lain dan yang melupakan keburukan mereka.

penyebab keresahan dan kesuntukan adalah mengabaikan ALLAH dan mendedikasikan hidupnya untuk dunia.

Anda harus selalu optimistis, tidak boleh putus asa dan tidak boleh menyera pasrah tanpa daya upaya. Berbaik sangkalah kepada RABB dan tunggullah kemurahan dari-NYA.

Jangan menerka-nerka peristiwa, jangan menunggu keburukan, jangan percaya kepada rumor, dan jangan menerima begitu saja cerita-cerita yang belum pasti kebenarannya.

Tidak ada pembebanan di atas kesanggupan. Pembenan itu selalu di sesuaikan dengan kemampuan yang sanggup di pikul oleh seseorang, sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya dan dengan batas kekuatannya.

Cobaan itu akan mendekatkan dirimu dengan ALLAH, akan mengajarkan kepadamu agar selalu berdoa, serta akan melenyapkanmu dari sifat sombong, kagum terhadap diri sendiri dan bangga diri.

Sadarilah bahwa anda bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan cobaan. Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesedihan dan luput dari kesulitan.

Ketahuilah bahwa kesulitan itu justru akan membuka pendengaran dan penglihatan, akan menghidupkan hati, mendewasakan jiwa, mengingatkan hamba dan menambah pahala.

Ketahuilah bahwa orang yang menggunjingmu berarti menghibahkan kebaikan2nya kepadamu, menghapuskan kesalahan2anmu, dan menjadikanmu orang yang terkenal. Dan ini adalah nikmat besar.

Jadikan kegembiraan itu sebagai ungkapan syukur, keadilan sebagai wujud kesabaran, diam sebagai bentuk tafakur, penyikapan terhadap permasalah sebagai belajar, ucapan sebagai dzikir, hidup sebagai ketaatan dan kematian sebagai cita-cita.

Maka ingatlah :
Antara pejaman dan keterjagaan mata, ALLAH selalu merubah keadaan menjadi berbeda.

Boleh jadi yang di benci pemuda akibatnya, ternyata membahagiakan.

Buku adalah sebaik-baiknya sobat. Maka bergelutlah dengan buku, bertemanlah dengan ilmu dan bersahabatlah dengan pengetahuan.

Tak ada kesulitan yang menimpa kecuali akan sirna.

Betapa banyak nikmat yang tidak kau syukuri. Yang tersimpan di balik hal yang tidak kau sukai.

Terkadang ALLAH mengnugerahkan nikmat melalui bencana, dan memberikan bencana melalui nikmat.

Tidakkah engkau perhatikan malam ketika gulita akan segera menyinsing pagi dengan cahaya.

2 komentar:

  1. orang yang bahagia adalah mereka yang berani melepaskan kebahagiaan untuk orang2 yang ia sayang :)

    BalasHapus