Kamis, 29 Desember 2011

Rama Wijaya atau Arjuna??


RAMA WIJAYA


Kalian pasti pernah mendengar beberapa orang khususnya wanita berkata " ahhh.. dia Arjuna gue!" atau " ya ampun, gantengnya kayak Arjuna, ngalahin Arjuna malah!" atau blaa...blaa... yang menggunakan kata 'Arjuna'. Biasanya kata 'Arjuna' ini sering di sebutkan untuk menggambarkan untuk orang ganteng alias tampan alias mempesona. Khususnya laki-laki pasti mau kalau ganteng-nya di bilang kayak Arjuna. Ya kan? ya.. setau saya sih gitu. haha. 

Ya, seperti yang kita tahu, Arjuna adalah tokoh wayang yang bisa di bilang terkenal karena ketampanannya. Dia termasuk dalam pandawa lima yang terdiri dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, dan termasuk salah satu anak dari pasangan Raja Pandu Dewanata dan Kunti Talibrata. Kalau ditanya siapa yang paling ganteng dalam tokoh pandawa ini tentulah jawabannya Arjuna. Tapi kalau kalian yang baca ini baru tau kalau Arjuna itu tokoh wayang yang terkenal kegantengannya dalam cerita wayang, ya sudah, anggap saja memang kenyataannya Arjuna itu tokoh ganteng. Kenapa? ya... karena rata-rata di cerita wayang menggambarkan kalau Arjuna itu ganteng.

ARJUNA

Tidak, tidak... disini saya tidak akan membahas tentang Arjuna terlalu detail karena saya juga ingin membahas tentang Rama Wijaya. Tahukah kalian siapa Rama Wijaya? kalau saya sebut Ramayana atau Rama-Shinta pasti kalian langsung mengenal sosok siapa Rama Wijaya itu. Rama Wijaya adalah anak pertama dari pasangan Raja Dasarata dan Kesalya. Kalau di tanya soal ketampannya, rasanya tidak jauh dengan Arjuna. Dalam buku-buku Ramayana juga menggambarkan sosok Rama Wijaya yang terlahir tampan dan juga berasal dari keturunan yang baik seperti Arjuna. Lalu, apa yang sebenarnya membedakan mereka? mudahnya sih... mereka berada dalam cerita berbeda. Kalau Rama Wijaya berada dalam cerita Ramayana, sedangkan Arjuna berada dalam cerita Mahabharata. hahaha. Sebenarnya bukan hanya itu yang ingin saya perjelas tentang mereka berdua. Mari kita coba bandingkan kedua orang tampan ini (jangan terpengaruh sama gambar wayang orangnya ya!) dengan cerita-cerita yang sering saya dengar atau baca tentang mereka berdua, yang hanya akan saya sebutkan secara singkat.

Sebenarnya cukup banyak kesamaan dari mereka berdua ini. Pertama kita lihat dari nama mereka yang sama-sama punya banyak nama. Rama Wijaya memiliki nama lain seperti Ramadewa, Ramabadra, Ramaragawa, dll, dan Arjuna yang memiliki nama lain Permadi, Janoko, Partha, dll. Kita juga bisa liat dari asal usul mereka yang sama-sama keturunan raja. Rama Wijaya dari kerajaan Ayodya, dan Arjuna dari kerajaan Hastinapura. Kalau wajah tidak di ragukan lagi mereka berdua tentulah sama-sama tampan. Bagaimana dengan karakternya? wah, jangan di ragukan, sama-sama berbudi luhur, santun dalam bersikap, berilmu, dan tidak sombong (itu bahasa versi saya. ;p). Kehebatannya pun sama-sama pintar memanah, Rama Wijaya punya panah Guma Wijaya, dan Arjuna punya panah Gandewa . Hubungan mereka sama dewa Wisnu juga sangat dekat, Rama Wijaya merupakan titisan dari dewa Wisnu, sedangkan Arjuna bersahabat dekat dengan Sri Kresna yang juga titisan dewa Wisnu. Keren bukan? intinya mereka berdua enggak jauh-jauh dari dewa Wisnu! Mereka berdua juga sama-sama terlibat dalam perang besar, seperti Rama Wijaya dengan pasukan kera yang melawan pasukan Kerajaan Alengka, dan Arjuna yang terlibat dalam perang Bharatayuda melawan Kurawa dan pasukannya. Kalau di perhatikan lagi mereka berdua memang sangat patut di idam-idamkan, bagaimana tidak? kalau bisa di sebutkan dengan kata-kata, mereka bisa di bilang nyaris sangat sempurna. Semua yang wanita inginkan dalam sosok laki-laki ada dalam diri mereka. Udah kaya, pinter, jago, tampan pula! ;D

Nah, bagaimana dengan perbedaannya selain berbeda dalam cerita? hehhee. Di sini saya cuma mau bandingin satu hal dari mereka, yaitu ISTRINYA! Pernah dengar kalau Rama Wijaya punya istri selain Dewi Shinta? enggak kan? pastinya enggak. Ya seperti yang kita tahu, banyak banget yang tahu tentang cerita Rama-Shinta, kayaknya aneh kalau orang enggak pernah denger cerita ini atau seenggaknya nama Rama-Shinta, kan dulu  di dufan juga pernah ada satu wahana yang namanya Rama-Shinta. Nah, tau kan? ;p. Kenapa terkenal banget dengan nama Rama-Shinta? ya karena istri Rama cuma Shinta, enggak ada yang lain.hehe. Dalam cerita Ramayana kita bisa tahu betapa Rama ingin menyelamatkan istrinya Shinta yang di culik oleh Rahwana, ia pun bertekad keras untuk bisa menyelamatkan Shinta sekaligus menghapus segala angkara murka yang ada di dunia. Kesetiaan Rama terhadap istrinya juga sangat tidak bisa di ragukan, coba bayangkan... 13 tahun berpisah!!! tapi Rama masih mencintai Shinta. Sweettttt...

Bagaimana dengan Arjuna?? hehe. Pasti banyak orang tau kalau Arjuna itu punya istri banyak, ada yang namanya Sumbadra, Larasati, Srikandi (dalam cerita wayang ada dua versi tentang Srikandi adalah istri Arjuna, dan ada juga yang menyebutkan Srikandi bukan istri Arjuna), Dewi Dresnala, dll. Di sini bukan berarti saya mau bilang kalau Arjuna itu playboy, karena itu bisa di bilang salah. Sepengetahuan saya tentang Arjuna dari buku-buku dan cerita yang saya dengar, dia itu sebenarnya tidak bisa di sebut sebagai laki-laki yang suka mainin banyak perempuan. Konon di jaman dahulu seorang raja atau turunan raja di haruskan memiliki istri lebih dari satu untuk di lihat keturunanya, bukan hanya karena ingin memenuhi hasrat. Selain itu, saya sering dengar kalau kebanyakan wanita-wanita ini lah yang justru meminta duluan untuk di nikahi Arjuna agar memiliki keturunan dan sosok manusia seperti Arjuna. Jadi, dalam hal ini tidak sepenuhnya salah Arjuna, karena bagaimanapun juga ada banyak alasan di balik sosok Arjuna yang punya banyak istru yang belum bisa di perjelaskan. :)

So, bagaimana? sudah cukup kenal kan sama mereka berdua? :D
Kalau menurut saya sih, agak bosan juga menyebut orang yang kita idola-idola kan itu dengan Arjuna, bukan berarti saya enggak suka Arjuna. Tentulah saya suka sekali sama tokoh Arjuna, tapi entah kenapa saya masih sangat terlena dengan tokoh Rama Wijaya.hehehe. Jadi, ketika suatu saat nanti saya suka sama orang, saya enggak akan menyebutnya sebagai " Arjuna-ku", rasanya lebih tepat kalau di sebut "Rama Wijaya-ku". Takut ah kalau nyebut Arjuna, ntar malah di duain, eh bisa di tigain malah.hahha. *piss

Salam budaya!

Selasa, 27 Desember 2011

Mengenal Dewi Shinta



Pastilah kalian cukup tau siapa tokoh Shinta. Dalam tokoh pewayangan Dewi Shinta di kenal sebagai istri dari Rama Wijaya ( titisan dewa Wisnu). Ia adalah putri dari kerajaan Mantili yang terkenal karena kecantikan, kepiawaiannya dalam bernyanyi dan budi luhurnya dalam bersikap. Dalam cerita Ramayana, Shinta menjadi istri seorang Rama Wijaya setelah Rama memenangkan sayembara yang di adakan oleh Raja Janaka selaku ayah dari Dewi Shinta.


Tentulah menikah dengan seorang titisan dewa Wisnu adalah hal yang luar biasa yang di alami oleh Shinta, namun hal-hal luar biasa tersebut tidaklah selalu menyenangkan. Suami Shinta, Rama, adalah suami yang setia, berbudi luhur, bijaksana, santun dalam berucap, memiliki ilmu yang hebat,berpendirian teguh  dan juga calon Raja dari kerajaan Ayodya  justru harus di buang dari kerajaan dan memberikan posisi putra Mahkota kepada adiknya yang bernama Raden Bharata. Ada kesedihan yang dalam di hati Shinta melihat suaminya harus melakukan masa pembuangan selama 13 tahun. Merasa dirinya adalah milik Rama sepenuhnya, dengan tulus hati Shinta ikut dalam pembuangannya bersama Rama, walau sebenarnya Rama kurang berkenan dalam hal ini, tapi Shinta memaksa ikut karena cintanya yang besar terhadap Rama.

Masa pembuangan tentulah harus mengalami banyak rintangan dan halangan, seperti menghadapi hutan-hutan yang tidak terketahui rimbanya. Namun, Shinta tidak pernah berkeluh kesah atau bermanja-manja dalam menemani Rama yang harus menghadapi masa pembuangan. Baginya, selama dirinya bersama Rama dia selalu merasa bahagia dan nyaman walau harus menahan rasa takut yang luar biasa saat menghadapi banyak rintangan atau musuh-musuh yang harus di hadapi oleh Rama dan Lesmana adiknya.

Pasti kalian pernah dengar kan tentang Shinta yang di culik Rahwana? ya...  bisa di lihat kalau sebenarnya ini adalah kesalahan ia sendiri hingga bisa di culik oleh Rahwana. Shinta meminta kepada Rama untuk di tangkapkan seekor Kijang Kencana yang tampak jinak saat itu. Saat mengetahui suaminya tidak lekas kembali, ia meminta Lesmana untuk menyusul Rama, tapi Lesmana memegang teguh janjinya pada Rama untuk tetap menjaga dan melindungi Shinta selama Rama tidak ada. Shinta sudah begitu cemas, dan kesal karena Lesmana tidak mau menyusul Rama, hingga keluarlah ucapan tajam dari Shinta bahwa Lesmana tidak mau menyusul Rama karena berharap Rama mati dan Lesmana bisa menikahinya. Ucapan Shinta membuat Lesmana terkejut akan ucapannya itu, segera ia pergi mencari  Rama untuk membuktikan bahwa ucapan Shinta adalah tidak benar dan tidak pernah terfikir olehnya. Di berikannya Shinta  lingkaran perlindungan oleh Lesmana, dan Lesmana sudah meminta Shinta untuk tidak pernah keluar dari lingkaran itu. Tapi apalah daya.... Shinta yang berbudi luhur dan baik itu itu tidak sadar telah keluar lingkaran saat ingin memberikan sedekah kepada pengemis yang ternyata adalah Rahwana.

Selama masa penculikan,  Shinta selalu bersedih hati merindukan suaminya. Ia menyesali semua yang pernah ia lakukan. Cintanya pada Rama pun tidak pernah hilang sampai kapanpun meski Rahwana berkali-kali merayu dan menghina tentang Rama. Shinta tetap berpegang teguh untuk mencintai Rama Wijaya. Tak pernah sedikitpun ia mencoba untuk melupakan Rama, karena baginya Rama adalah suami dimana seharusnya Shinta mengabdi.

" Hai Shinta! apa sebab engkau selalu menolak kehendakku Carilah tandingnya di seluruh mayapada ini, apakah ada yang menandingi diriku? Pernahkah engkau mendengar atau melihat seorang raja menggempur kahyangan dan merampas bidadari, selain aku, Rahwana, Raja Alengka? Dewa Surapati pernah kutawan. Empat bidadari kurampas dan kubawa mendarat. Kereta Suralaya kuangkut sebagai barang rampasan."

" Rahwana, dengarkan kata-kataku," jawab Sinta dengan tenang. "Seorang wanita hidup untuk di pilih dan memilih. Bila sudah menjatuhkan pilihan, dialah seluruh hidupnya."

"Rama maksudmu?" potong Rahwana garang.

"Benar. Aku sudah memilik kakanda Rama sebagai suamiku. Dan aku akan menjadi istrinya selama hidupku."

(Sumber buku : " Hamba Sebut Paduka Ramadewa" oleh Herman Pratikto : 1983)

Dari ucapan Shinta di atas, kita bisa melihat betapa Shinta sangat mencintai Rama dan akan terus mengabdi padanya. Ia tak pernah membiarkan sejengkal pun Rahwana menyentuhnya. Walau pada akhir cerita, Rama meragukan akan kesucian Shinta, tapi dengan hati yang walaupun pilu Shinta memutuskan untuk membakar dirinya di api untuk membuktikan kesuciannya.

Semuanya terbukti, dan Shinta masih suci.

*Sumber lain : Buku "Ramayana" oleh Wawan Susetya  (2008) dan "75 Pemimpin Wayang Inspiratif" oleh Wisnu Dewabrata  (2011)
                     




Senin, 19 Desember 2011

Pagelaran Wayang Orang 'Sastra Jendra Hayunigrat'

Lagi-lagi wayang, lagi-lagi wayang!! Ya.. gak apa-apa kan ya?? Mumpung kebetulan saya memang lagi senang-senangnya nonton wayang orang, dan enggak sabar untuk share pengalaman pementasan wayang orang ini. hehehe.

Pagelaran atau pementasan wayang ini orang ini di adakan oleh yayasan Purusutama, pada tanggal 18 Desember di Gedung Pewayangan Kautamaan TMII. Di mulai dari pukul 15.00 sampai dengan sekitar pukul 18.30. Melihat jadwal pentasnya yang bisa di bilang masih sore, tentulah saya enggak mau ketinggalan. Kapan lagi kan? soalnya rata-rata pagelaran wayang orang itu sering di adakan malam hari, dan kebetulan ini sore hari. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak datang. hehehe.

Singkat cerita, 'Sastra Jendra Hayuningrat' adalah kisah tentang Begawan Wisrawa yang awalnya ingin mengikuti sayembara untuk mendapatkan dewi Sukesi yang nantinya akan di nikahkan dengan anaknya bernama Raden Danapati. Tentulah karena Wisrawa adalah orang yang bisa di bilang hebat dalam ilmu dunia atau akhirat bisa dengan mudah memenangkan sayembara ( mengalahkan Jambumangli dan bisa menjelaskan tentang ilmu Sastra Jendra Hayuningrat atau bisa di bilang sebagai ilmu agung untuk kesejahteraan rakyat). Namun tentulah Wisrawa dan Sukesi juga manusia biasa yang bisa dengan mudahnya khilaf akan pengaruh buruk. Karena pengaruh itulah membuat mereka berdua jadi sama-sama mencintai, dan Wisrawa pun menikahi Dewi Sukesi (tapi tentulah ada perdebatan juga antara Wiswara dengan Raden Danapati.) Pernikahan mereka di karuniai 3 anak berwujud buruk rupa, bernama Rahwana, Kumbakarna, dan Sarpakenaka. Sedihlah hati mereka karena di berikan dua anak brewujud raksasa, dan satu anak perempuan dengan tubuh normal tapi memiliki wajah yang sangat menyeramkan dengan kuku-kuku panjangnya. Mereka pun bertobat kepada Tuhan, memohon segala ampun dengan menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan. Hingga akhirnya mereka pun di berikan lagi satu anak dengan wujud manusia, wajah yang rupawan, dan berbudi luhur. Lalu, nama anak itu kemudian di beri nama Gunawan Wibisana. (maaf kalo ada kekurangan, karena ini versi singkat dari si penulis. hhe)

Lagi-lagi dan selalu saya akan bilang kalau pertunjukannya keren banget! Ada satu tokoh wayang orang idola saya yang main di situ, dan sempet kaget juga pas ngeliat dia ada di daftar nama pemain. Mau teriak! hahaha. Seperti biasa pula saya selalu menyaksikan acara tersebut dengan perasaan yang sulit di ungkapkan saking senengnya. Saya pun seperti enggak mau melewatkan untuk memfoto para pemainnya yang hebat! keren! multitalented! Ya.. walaupun lagi-lagi juga posisi duduk saya enggak terlalu keren (karena kalau mau posisi duduk yang bagus, hargnya pun juga sangat bagus!) mau tidak mau foto-foto yang saya dapatkan pun juga enggak terlalu bagus (padahal masih amatir). Ya! inilah beberapa foto-fotonya....

Raden Danapati yang jatuh cinta pada Dewi Sukesi

Begawan Wisrawa dan anaknya Raden Danapati
Begawan Wisrawa

Wisrawa mengalahkan Jambumangli

Wisrawa dan Dewi Sukesi yang sama-sama jatuh cinta
Dewi Sukesi dan dayang-dayang


Wisrawa mengalahkan musuh di hutan

Seluruh pemain 'Sastra Jendra Hayuningrat'
Selama menyaksikan pertunjukan ini, banyak hal loh yang saya dapatkan, ya tentulah kita harus bener-bener paham maksud di balik cerita ini. Intinya sih manusia hanyalah mahluk biasa yang juga bisa punya salah sebagus apapun dia. Tapi kalau mau bertobat dan sungguh-sungguh, pastilah akan ada jawaban yang indah pada akhirnya ;)

Oh iya, pertunjukan ini bisa di bilang yang paling bikin saya sangat-sangat excited! ya.. seperti yang tadi saya bilang kalau saya bisa liat tokoh idola wayang orang, dan karena saking pengennya foto sama idola saya itu yang namanya adalah Bapak Ali Marsudi, saya sampe mendekati panggung dan bertanya sama mas-mas panitianya apakah saya boleh foto dengan pemainnya atau tidak. Dan jawabannya... " boleh mbak, silahkan naik.." aaaaaaa.. saking senangnya saya nyaris jingkrak-jingkrak! Dulu, waktu terakhir nonton beliau saya enggak bisa foto bareng dan saat di bilang boleh foto, saya segera naik ke panggung dan menghampiri bapak Ali Marsudi dengan wajah sumringah dan bersalaman dengan beliau, " Bapak Ali Marsudi kan?", dan beliau tersenyum ramah sekali dan bilang, " Iya..." hahaha. Langsung teriak jumpalitan di dalam hati.

Bapak Ali Marsudi itu bisa di bilang sangat oke dalam pewayangan orang ini.  Sudah banyak yang ia perankan, dan kalau saya bilang sih, beliau termasuk artis terkenalnya wayang orang! Wah! pokoknya saya salut dan ngefans sekali sama beliau. Bapak Ali Marsudi memang hebat! ;)


*Salam budaya dari penulis yang bisa di bilang masih siswa kelas dasar dalam kelas budaya ;)