Jumat, 28 Oktober 2011

Internship Training at Museum


Internships training program is often done by college students towards in the end of the semester. It is very useful for them to get the new experiences outside the campus, to improve their skills and also to introduce them about the new world of work. One of the good places that is very recommended for the college student doing internship training is museum. For some people it looks so strange because there are many college students choose or have chosen to do their internship in the office of government or private companies, but actually they should know that museum would be very useful for their life. There are many things they will get during the internship that could not be imagined for those who haven’t tried it. To make it more interesting, I will explain several good effects of doing internship training program at the museum.
            The first is getting many knowledge about Indonesian culture. Museum gives you many information about your own country, Indonesia. In this modern era, many people do not care about Indonesian culture that is actually very important for themselves as a cultural heritage. That’s why I suggest you to choose museum, because it will make you know more about Indonesian culture especially to know your own culture or your parent’s culture. It will help you to realize that actually you have a very good and nice culture which is not owned by the other country. Indonesia has so many tribes with their own culture that you could not see directly, so museum can help you as a connection to introduce you about it. Besides that, you will also know the replica objects of cultural heritage like traditional house, traditional music instrument, traditional housewares and many other things complete with its history that you haven’t ever known it before.
The second is becoming a person who loves about culture. By knowing and realizing about the importance of your culture from the museum, it will make you always keep it in your mind. Then you’ll be proud about it, because you are Indonesian people, and here’s your obligation to know and learn about your own culture. It shows that you are the real Indonesian, and become a person who loves culture.  That would make you be more curious about culture and try to find out it deeper from the other sources or reading historical book to get the information more. It also makes you interested to visit some areas in Indonesia, whose culture is still strong, and then you can see it directly and it would be more satisfying. In addition, based on many sources, a person who loves their culture will look more attractive and far from stress feeling.
The third is promoting Indonesian culture direct and indirectly. During or after the internship training, when you are also becoming a person who loves and proud of your culture, you will get the desire to influence people to visit the museum and make them interested of Indonesia. It could be said that you are promoting the museum and Indonesian culture itself as directly. But, sometimes you won’t realize that you also promote it when you wear something that shows your own culture like using batik clothes, or a shirt that have the images of wayang and using your local language. Your love to your own culture will make you used to doing and using things that are related to your culture, even you realize it or not.
So, by doing internship training at the museum that makes you have to know the content of the museum, you will get some good effects for your life. It is not only about you will get many knowledge about Indonesia, but also open your eyes to love its culture, then it will make you want to share or make people know that you are proud about it so much. Culture will be a part of your life as a heritage that must be maintained.

created by : TYA

Minggu, 16 Oktober 2011

ROMANTISME CERITA RAMAYANA.

Sumber buku : Hamba Sebut Paduka RAMADEWA *Ramayana* -Herman Pratikto- (wajib baca!)

Disini saya cuma mau share sedikit tentang buku yang belom lama ini selesai saya baca. Buku yang bercerita tentang kisah Ramayana, yang pastinya sudah banyak dikenal atau bahkan sudah di baca oleh banyak orang. Termasuk saya. hehe.

Buku ini saya dapetin waktu saya berkunjung ke museum wayang di daerah Kota-tua, dan saya langsung tertarik melihat betapa klasiknya buku ini. Lalu saya belilah buku ini dan membacanya.....
Yang saya suka dari buku ini setelah membacanya adalah bagaimana si penulis benar-benar membuatnya dengan gaya penulisan yang bisa dibilang sangat menarik untuk saya. Banyak sekali kata-kata yang saya suka dari ungkapan si penulis dalam penggambaran seorang tokoh didalam cerita ini. Wow! saya selalu ingin berteriak WOW setelah selesai membaca ini, dan rasanya jika saja saya punya waktu banyak maka saya akan membaca ini berulang-ulang.

Dibuku ini, kisah Ramayana tidak langsung bermula ke inti cerita tentang Rama dan Sinta. Buku ini memulainya dengan cerita tentang Ramaparasu, lalu berlanjut ke Harjuna Sasrabahu, barulah dari situ diceritakan tentang lahirnya Rama Wijaya dan berkelanjutan tentang kisah cintanya dengan Dewi Sinta.

Entahlah, karena kebetulan saya suka sekali dengan hal yang berbau cinta dan romantis, maka saya hanya akan membahas sedikit tentang hal-hal yang gak jauh dari cinta dan kesetiaan. Ada salah satu bab di buku ini  yang menjadi bab favorit saya, " Di atas Gunung Citrakuta", dimana menceritakan Rama, Sinta, dan Laksamana yang sedang menjalani masa pembuangan bersama. Dalam bab ini, saya suka  sekali bagaimana penulis menggambarkan sosok Rama yang begitu mencintai Sinta, begitupula sebaliknya. Bagaimana Rama mencoba membuat Sinta merasa nyaman walaupun keadaanya kini mereka sedang dalam masa pembuangan dari kerajaan Ayodya. Berikut di bawah ini adalah kutipan dari bab  favorit saya di buku ini.

" Hamba tidur di pangkuan paduka? "
Rama mengangguk mengulum senyum.
" Paduka tiada beradu sebentar pun juga?"
"Aku tidur berdekatan denganmu, manis!"
( hal 147)

Saya sebagai pembaca sampai tersenyum-senyum membaca ini. Ahhh.. bagaimana tidak, Rama itu keren sekali. Kebetulan di bab ini di ceritakan kalau cuacanya sedang hujan, dan mereka bertiga terpaksa berteduh di bawah pohon. Rama yang tidak sampai hati membiarkan Sinta tertidur di atas tanah basah pun sampai merelakan dirinya duduk bersila agar Sinta bisa tidur di haribaannya. So sweet!  Saking sukanya dengan bab ini, saya sampe membacanya berulang-ulang. Bagaimana tidak? semua orang pasti mendambakan sosok lelaki seperti Rama. Termasuk saya! Bab lain setelah bab ini pun juga masih menceritakan sedikit tentang sosok Rama yang begitu menyayangi dan mengkhawatirkan Sinta ketika mereka harus menghadapi raksasa-raksasa yang di utus oleh Rahwana. Tapi taulah, Rama dengan hebatnya bisa mengalahkan mereka dan segera berlari-lari melihat keadaan istrinya usai itu. Ramaaaaa... I want you!!! (curhatan penulis, maaf)

Tidak hanya disitu saja saya mengagumi sosok Rama dalam buku ini. Banyak sekali hal-hal yang bisa kita liat dari seorang Rama yang begitu mencintai istrinya, yang sempat seperti orang yang kehilangan arah karena hilangnya Sinta. Berikut ini adalah kutipan-kutipan ucapan Rama yang saat itu menyadari Sinta telah hilang :

" O, Laksmana! tahulah aku kini. Ayundamu sengaja meninggalkan kita dengan diam-diam. Barangkali dia sudah jemu mengikuti kita dalam pembuangan. Memang..., pernahkah aku mempersembahkan sesuatu kepadanya, demi kesenangannya? Laksmana, aku lalai dalam  hal ini. Aku lalai! Maka diam-diam ia mempunyai rencana hendak melarikan diri. Mula-mula aku disuruhnya mengejar binatang terkutuk itu, lalu mencari akal agar engkau meninggalkannya pula. Kemudian...,kemudian..." ( hal 195)
(Ah Rama, kau putus asa sekali sih.) ;(

Dan kepada angin, udara, awan, dia berseru, "Angin, engkaukah itu? Apa kabar sahabatku? Apakah engkau melihat Sinta? Tabiatmu mengetahui segala, karena engkau mennyentuh seluruh yang nampak. Udara, tolong jengukan penglihatanmu, pastilah Sinta nampak olehmu. Hai awan...., O, awan yang serba hitam dan buruk. Mengapa hujan kau curahkan begini derasnya? Dimana Sinta? ,Menyibaklah, agar surya bersinar cetrah!"

Tentu saja semuanya membisu. Hal itu benar-benar mengecewakan hatinya. Karena kesal hati, terbitlah marahnya. Kini ia menaruh dendam kepada semuanya. Kepada bunga, pohon, batu, angin, awan, tanah, dan gunung-gunung. Maka direnggutnya busurnya dari punggung. Dirabanya panah sakti Guma Wijaya. Ia memutuskan hendak melebur dunia dengan tenaga pemunahnya. Katanya bersungut..

" Mari! Mari kita lebur bersama-sama! Dengan demikian, tidak hanya aku seorang yang menanggung penderitaan...!" ( hal 196-197)
*untunglah Laksamana langsung menghalangi Rama melakukan hal ini. fuiiihh.

Setelah melihat kutipan-kutipan di atas, saya salut dengan betapa hebatnya penulis menggambarkan sifat Rama yang benar-benar manusiawi, yang memiliki cinta yang begitu besar untuk Sinta. Ya, disini juga dapat kita lihat, seorang ksatria yang hebat pun juga bisa bersedih hati karena cinta. Indah bukan? karena sehebat-hebatnya manusia-pun juga bisa bersedih.

Tidak hanya Rama, tokoh Sinta di buku ini juga cukup menawan. Dan dibawah ini saya juga akan menuliskan kutipan-kutipan ucapan Sinta, istri Rama :


" Kata-katamu membesarkan hati dan melapangkan akal. Tetapi seluruh hidupku kuabdikan kepada junjunganku. Meski rakyat dan negara mengusirnya, meski dunia mengutuknya dan apapun yang terjadi, Rama tetap junjunganku. Aku bersedia mati bersama di sampingnya sejak dahulu, kini, dan kelak." ( hal 182)


"........................................Inilah tusuk konde Cundamanik pemberian kakanda Rama, tatkala dahulu tiba di negeri Mantili. Benda itu kupuja sepanjang ingatan, seolah-olah hidupku sendiri. Itulah sebabnya aku selalu teringat akan junjunganmu. Wajahnya, tingkah lakunya, gaya bahasanya, semuanya, ya, semuanya, Hanuman...! Dia adalah diriku. Sampaikan sastra hatiku ini kepada junjunganmu. ................" ( hal 304)

Benar-benar deh! mereka berdua memang top banget dalam buku ini. Betapa kesetiaan mereka adalah hal hebat yang bisa kita ambil contoh. Saya sendiri sampai begitu kagumnya, dan karakter mereka sering sekali bertengger dalam kepala saya. Begitu indahnya, tulus, dan dalam. Masih banyak sekali sebenarnya kata-kata indah mereka dalam buku ini. Hanya saja... rasanya aneh kalau saya menuliskan semuanya. Saya sengaja menuliskan ini dengan maksud menarik perhatian kalian-kalian! Dengan membaca buku ini, pastilah kalian akan masuk ke dalam cerita penuh makna dan pembelajaran. COBALAH DI BACA! ;)

Sabtu, 08 Oktober 2011

Wayang Orang Harus Bisa Terus Eksis.


Sangat disayangkan sekali ya, dijaman modern seperti ini banyak sekali budaya yang hilang dipermukaan. Maksud saya adalah, budaya seperti tertutup kabut dan tidak semua orang bisa melihatnya dengan jelas. Padahal jelas sekali kalau Indonesia punya banyak budaya yang indah dan begitu mempesona. Beragam, dengan ciri yang begitu khas penuh makna. Ah, saya salut sekali dengan mereka-mereka yang masih mampu menerjang kabut dan tetap bisa melihat budaya mereka. Yang berusaha menyelusuri kabut dengan membawa sebuah lentera untuk memberi cahaya agar tidak hanya mereka yang mampu menerjang kabut. Tapi apalah gunanya, banyak mata yang sudah dibutakan oleh keindahan lain yang lebih menawan, lebih simpel, dan tanpa perlu pengertian yang panjang lebar. Ya.. tanpa perlu pengertian yang panjang lebar, itu yang paling tampak. Mengertikah kalian tentang pengertian yang panjang lebar???  tau atau tidak tau, saya tidak akan menjelaskannya disini. Maknailah sendiri.

Baiklah, disini saya akan membahas sebuah topik sesuai dengan judul saya diatas. Kenapa wayang orang? ya.. karena memang kebetulan saya suka wayang orang. Disini saya bukan mau egois atau gimana karena memilih tentang topik ini, tapi karena memang inilah topik yang saya suka, dan lagian kan ini blog saya. Oke, saya lanjutkan ke topik dan pembahasaan awal tentang wayang orang yang akhir-akhir jarang jadi pusat perhatian oleh orang Indonesia. Menyayangkan sekali ya, padahal banyak sekali hal-hal yang bisa dilihat dari pertunjukan ini. Banyak hal-hal yang tersirat yang bisa kita lihat dari pertunjukan ini. Banyak sekali.

Wayang orang bisa dibilang sebuah perwakilan dari pertunjukan wayang yang lebih  traditional, atau lebih sering dikenal dengan wayang kulit. Dulu, wayang kulit adalah hal yang sangat spektakuler dan hiburan yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat daerah tempat wayang kulit pernah ditemukan dan disebarluaskan (co: Jateng, Jatim, dll). Gamelan-gamelan yang mengiringi jalan cerita wayang pun menjadi suatu ciri khas yang menambah perceritaan menjadi lebih dramatis, dan menarik. Tapi apa boleh dikata, sekarang pertunjukan wayang kulit sudah sangat jarang, bahkan tak terlalu diminati. Maka munculah wayang orang, dengan hal yang baru dan lebih ditampilkan secara nyata dan mudah dimengerti. Gamelan-gamelan pun tetap ada untuk mengiringi.

Cerita dalam wayang orang juga tak jauh beda dengan wayang kulit, hanya saja waktu yang ditampilkan wayang orang tak bisa selama wayang kulit yang bisa dibilang cukup lama (sekitar 3-5 jam). Pentas wayang orang hanya sering dipertunjukan dengan waktu berkisar sekitar 2 jam, walau cukup singkat tapi sangat menarik karena paduan cerita, tarian, dan penokohannya bisa dibilang memuaskan dan menjadi mudah diingat. Tapi wayang orang sangat tidak bermaksud untuk menyingkirkan wayang kulit, mereka hanya ingin memudahkan bagi mereka yang sebelumnya  tidak menyukai cerita wayang agar bisa lebih memahami atau bahkan menjadi suka. Tentulah ada perbedaan yang cukup jelas jika harus membandingkan wayang kulit dan wayang orang. Dua-duanya punya hal menarik satu sama lain, namun punya tujuan yang sama.

Dilihat dari judulnya saja saya berharap sekali kalau wayang orang bisa terus eksis, bagaimanapun juga harus bisa eksis! Ada hal yang orang-orang harus lihat dipertunjukan ini. Mungkin awalnya terlihat membosankan, tapi ayolah dicoba menontonnya. Pertunjukan wayang orang memang sudah sangat jarang ada, tapi jika kebetulan ada, tidak salahnya kan kalau kita tonton. Selain menarik, kalian pasti akan sangat-sangat bisa merasakan keindahannya dan begitu takjubnya pertunjukan budaya seperti ini. Cobalah sejenak duduk dan pahami. Terlihat membosankan klo dipikirkan atau hanya dilihat sejenak, tapi akan menjadi suatu hal yang menarik yang bisa saja menggetarkan batin anda jika anda benar-benar menyaksikannya. Bacalah dulu sejarahnya dengan sekilas, lalu menontonnya, maka dari situlah anda akan tau alasan mengapa orang-orang bisa menyukai wayang. Dan andapun juga pasti bisa menyukainya.

Menyaksikan wayang orang punya banyak sisi positif yang bisa diambil oleh para penontonnya. Mungkin disini saya tidak bisa menyebutkan banyak atau detail, karena saya masih baru dalam kecintaan ini. Bisa dibilang inilah yang baru bisa saya dapatkan setelah saya menonton wayang orang yang justru membuat saya juga menyukai wayang kulit. Wayang orang sering menampilkan cerita-cerita wayang yang terkenal, ya.. saya ambil saja contohnya seperti cerita Ramayana dan Mahabarata, yang sudah sangat dikenal oleh banyak orang. Cerita-cerita yang ditampilkan wayang orang selalu mempunyai pesan moral yang penting untuk kehidupan manusia, hanya saja dari kita nya juga lah harus pintar-pintar menganalisa pertunjukan itu sendiri. Biasanya pemahaman itu akan didapatkan setelah pertunjukannya selesai, dan kalian pulang dengan hati yang bertanya-tanya lalu bisa menjawab sendiri pesan moral tersebut. Selain itu, keindahan gamelan dan nyanyian sinden pun juga menjadi hal yang penting dan harus perhatikan dalam pertunjukan wayang.  Akan tampak sekali kesan yang hilang tanpa gamelan dan nyanyian sinden, suasana pertunjukan akan terlihat sepi dan kurang makna. Karena dari suara sinden itulah terkadang kita bisa mendapatkan suatu analisa awal tentang apa yang sebenarnya si-lakon sedang mainkan atau rasakan, dan tentulah kita juga akan mendapatkan suatu 'klik' untuk memahami ceritanya.

Pada intinya sih memang niat dulu untuk menyukainya, dan mencoba menyadari bahwa melestarikan budaya itu penting banget. Dari pengalaman yang saya dapat ketika akhirnya saya mencintai budaya adalah saya bisa merasakan diri saya jadi lebih berbeda. Memang saya pecinta wayang (entah itu wayang kulit atau wayang orang), tapi saya bukan penonton yang hebat ketika saya harus dihadapkan pada pertunjukan wayang kulit. Wayang orang lah yang menjadi alternatif bagi saya untuk bisa lebih mencintai wayang dengan jangka waktu yang tepat untuk mata saya. Ceritanya dapat, kecintaan saya pun bertambah. Tapi yang mau saya katakan disini adalah, kecintaan saya sama wayang benar-benar membuat suatu hal kecil menjadi berbeda. Jadi seperti mencintai diri sendiri.

Sekarang ini pertunjukan wayang atau sendratari sudah jarang sekali diselenggarakan. Banyak sekali pertanyaan akan penyebab hal ini yang jawabannya sulit dan tidak sulit untuk ditebak. Tapi tentunya saya masih berharap kalau wayang masih bisa terus eksis, dan disukai. Cerita wayang adalah pembelajaran hebat dan penuh makna yang seharusnya diketahui oleh generasi-generasi terkini. Saya berterima kasih sekali bagi mereka-mereka yang masih tetap berusaha menyelenggarakan pertunjukan wayang, yang sudah membantu memenuhi hasrat saya pada kecintaan saya yang besar untuk wayang. HIDUP WAYANG!

*gambar ini saya ambil waktu saya melihat pertunjukan sendratari ramayana di Prambanan (Yogyakarta). Saya masih mengkategorikan sendratari sebagai perwujudan wayang orang, meski tanpa suara dari pemainnya, namun suara gamelan dan nyanyian sinden tersaji dengan indah dalam sendratari ini. Cerita yang digunakan pun juga cerita yang sangat dikenal dalam cerita pewayangan. Saya juga sengaja memang menggunakan gambar ini agar tidak harus kepikiran masalah hak cipta, karena toh saya sendiri yang mengambil potret ini secara langsung. hehe. trims.