Minggu, 08 September 2013

Jauhnya Purnama


Sambil masih terus memegangi kepalanya ia seringkali menggumamkan tentang purnama. Melirihkan lagu-lagu sendu tentang purnama yang sedang diselimuti kabut gelap. Menatapi terang yang bukan bercahaya. Seperti melihat kesenduan kelam yang sunyi tak bersuara. Mencoba menghitung-hitung waktu agar purnama tak cepat pergi. Meratapi apa yang sering ia sebut sebagai 'pergi begitu lama'. Ia begitu tak inginnya untuk kehilangan, mencoba begitu keras menggenggam purnama yang tak pernah tersentuh. Namun, lagi-lagi hanya udara dingin yang bisa ia rasakan. Bukit setinggi apapun tak mampu membawanya menggenggam purnama, hanya membawanya pada rasa beku yang menjelma menjadi udara.

Ia memijati kepalanya beberapa kali, berharap apa yang ia rasakan saat itu cepat hilang. Pusing. Menatap purnama tak akan sempurna dengan rasa sakit dikepala. Seperti beban yang tak mau hilang. Dan ia benci dengan apa yang disebut 'beban' karena itu selalu berat, sedangkan extra tenaganya selalu hilang perlahan setiap purnama. Setiap menggumamkan tentang purnama ia selalu takut kehilangan, dan 'pusing' itu juga tak mau enyah. Tenaganya akan benar-benar habis saat purnama hilang. Ia seringkali merinding ketakutan setiap mengingat kata 'hilang', dan sesegera mungkin berlari meninggalkan purnama. Berlindung pada suatu teduh sambil menangisi purnama. Tapi kali ini ia bertahan. Membiarkan apa yang dirasa dan tenaganya hilang diserap purnama. Bertahan pada rasa menggigil yang hebat, dan berkali-kali menaikan tangannya mencoba menangkap purnama.Tetap saja sang purnama bertahan pada singgasananya, berdiam pada gelap tanpa harapan.

Ia tetap terduduk walau malam sudah larut. Sebelah tangannya masih mencoba untuk menggapai purnama. Perlahan mulai merasa lelah, namun tak urung menurunkan tangannya. Matanya kemudian terlelap pada malam walau purnama masih memandanginya sembari pergi. Dan lalu ia terbangun dengan terik cahaya menyilaukan. Kemudian menangis untuk kesekian kali. Menyesali purnama yang tak pernah kembali cepat-cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar