Tapi nyatanya aku malah sering kepikiran. Aku sering terbangun setiap mengingatnya, rasanya seperti kembali ke masa lalu, disaat kau masih 'ada'. Aku jadi ikut mencari-cari apa yang terjadi, tapi aku sama sekali tak punya kunci apapun untuk membuka pintu-pintu jawaban itu. Yang aku pegang hanya pertanyaan-pertanyaan semu, atau pengandai-andaian yang sebenarnya berada pada kabut hitam. Kalau saja aku bisa jalan ke arahmu dengan mudah, mungkin aku sudah melakukannya. Tapi kita seperti magnet yang berbenturan, tidak lagi menyatu seperti dulu. Entahlah siapa yang mengubah diri. Yang aku tau pasti, aku sudah kehilangan banyak hal.
bagai 2 negara dgn perang dingin yang saling mempertahankan daerah kekuasaan masing2. meski salah satu dari kalian telah berusaha untuk melakukan gencatan senjata, tp niat tersebut terkalahkan oleh keegoisan untuk tetap mempertahankan daerah kekuasaan masing2. bukankan akan lebih indah jika perang dingin tersebut dihentikan dan kibarkan bendera perdamaian?
BalasHapusMasalahnya ini bukan tentang bagaimana untuk berdamai... Ini tentang bagaimana suatu kejelasan dapat terungkap dlm kesalahpahaman semu.
Hapus