Tampilkan postingan dengan label Words for Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Words for Life. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Februari 2015

Nantinya Kamu akan Tertawa

Nantinya pasti kamu akan tertawa,
bahwa masa lalu hanya sebuah cerita,
untuk sekedar di kenang,
untuk sekedar dipahami,
karena nyatanya hanya sepenggalan kisah lama.

Akan ada tawa renyahmu yang berpangku heran,
betapa ketidakberdayaanmu begitu melelahkan,
seolah menyudutkan pada sisi tergelap,
meninggalkanmu seperti si kesepian yang merana,
walau sebenarnya hanya risauan tanpa makna.

Biarkanlah kesedihan menjadi abu di tiup angin,
ketika rindu sudah seharusnya dihempaskan,
buat apa lagi meratapi,
nantinya kamu akan tertawa,
mengingat bahwa kamu pernah merana.

Lagi-lagi kamu akan tertawa,
sadar bahwa hidup penuh warna,
bahwa luka butuh obat begitu lama,
karena sudah terlalu lama diam,
terlampau jauh mendendam.

Kamu hanya lupa makna,
tidak sadar pada rasa,
selalu merasa lelah,
terselimuti  perasaan resah,
nantinya toh kamu akan tertawa.






Rabu, 03 Desember 2014

Salah Paham ( Subali dan Sugriwa )

Subali dan Sugriwa


Namanya juga hidup, pasti pernah salah paham.

aku belajar dari tahta yang sering mereka banggakan,
sering melihat betapa rasanya indah memiliki tahta,
betapa kekuasaan menjadi keutuhan yang sempurna,
tapi tahta jelas seringkali menutup mata.

aku lihat dua orang itu,
Subali dan Sugriwa.
terkenal hebat dan sayang satu sama lain,
tapi 'sayang' itu hanya ada dulu sekali.

tahta menutup mata,
walau sebenarnya hanya salah paham.
tapi siapa yang mau tahu?
Subali pun tidak mau.

Sugriwa merasa memiliki tahta,
karena merasa Subali sudah pergi dari dunia,
tapi apa daya,
Subali datang langsung marah-marah.

harusnya ada penjelasan,
tapi terbutakan karena dipikir haus tahta,
jadi rasanya semua percuma,
yang ada malah perselisihan.

ribuan lelah menyeru dihati, 
sebenarnya ada rindu tentang damainya masa lalu,
tapi apa mau dikata,
'tahta' sudah menjadi topik utama.

lalu Subali mati,
meninggalkan sesal,
mengeluh betapa selama ini ia buta,
dan tersadar menjelang kematian.

Dan sekarang aku tahu...

hidup adalah hidup,
salah paham selalu menyelundup,
tapi kenapa harus sekarat dulu?
lagi-lagi cuma masa lalu.


Terinspirasi dari kisah Subali dan Sugriwa dalam kisah Ramayana

Rabu, 09 Juli 2014

Jangan Kau Terlalu Menutup Matamu. Berdoalah. ( PEMILU 2014 )

Surat Suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014


Jangan kau terlalu menutup matamu pada hal yang sebelumnya sangat kau tidak sukai. Sekedar saran. Biasanya, sebagai manusia normal kita memiliki berbagai macan hal yang sangat kita sukai dan juga ribuan alasan kita tidak menyukai sesuatu. Semua memiliki latarbelakang apa yang menjadikan kita menjadi menyukainya atau tidak menyukainya. Ada bermacam-macam. Seringnya, kita hanya terlalu fokus pada apa yang kita sukai, dan untuk sekedar menoleh pada hal yang kita tidak sukai menjadi suatu pergerakan yang malas. Anggap saja, ketika kita menyukai sesuatu akan ada rasa kesetiaan untuk tidak berpaling. Tapi, sadarkah mereka bahwa seringkali hal yang kita tidak sukai bisa jadi adalah hal yang baik, atau kalaupun buruk, bukankah kita masih punya doa?

Mari kita ambil contoh dari pemilu 2014 yang saat sedang maraknya di Indonesia, khususnya ketika pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Siapa yang sangka bahwa pemilu tahun ini bisa jadi sangat begitu mencengangkan dan ‘ramai’ dalam banyak hal. Semua punya idola masing-masing, punya alasan, dan terkadang malah beberapa dari mereka menyukai salah satu calon karena ada hubungan keluarga, saudara, dan kerabat dekat, atau terkadang malah ada juga yang berpihak karena ikut-ikutan. Ada derai semangat menggebu dari sanubari untuk mendukung apa yang kita sukai yang tentunya kalau dalam hal ini adalah apa yang kita pilih untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden nantinya. Seru sekali bukan yang seringkali kita lihat di media? Begitu marak dan masing-masing memiliki alasan yang kelihatannya begitu kuat mengapa mereka mendukung salah satu calon. Tentu saja itu semua ada baik dan buruknya.

Mari bahas dari baiknya. Pemilu menandakan akan adanya jaman perubahan baru, yang tentunya kita harap akan menjadi masa yang lebih baik dari sisi apapun. Semua rasa ‘kehilangan’ dari apa yang kita miliki dahulu bisa pelan-pelan kita salurkan kepada pemimpin yang baru tersebut, dengan harapan akan ada ‘telinga’ baru yang mau mendengar. Kebanyakan dari mereka selalu memiliki harapan baru dengan adanya pemilu, berharap juga kesemuan cepat berakhir dan tidak lagi tertunda begitu lama. Kehidupan seolah menjadi lebih semangat, menjadi menggebu-gebu menantikan hari yang baru. Sorak sorai para pendukung menegaskan bahwa mereka ingin kehidupan yang baru, ingin kemajuan yang lebih meningjat, dan ingin semuanya menjadi berarti. “ Mari dukung pemilu 2014, dan tidak golput demi perubahan Indonesia yang baru,” Itu adalah ajakan demi perubahan dari bibir yang penuh impian.

Sayangnya, hal ini juga tidak jauh dari berbagai macam sisi negatif dan buruknya. Terlalu ‘semangat’ seringkali menjadi hal yang sangat menyayangkan untuk di simak. Banyak dari para pendukung salah satu calon berusaha sebisa mungkin agar semua orang tahu bahwa pilihannya adalah benar, bahwa pilihannya adalah idola untuk masa depan, dan untuk calon yang satunya lagi bukanlah pilihan yang baik untuk di dukung. Entah harus terhitung berapa cara untuk saling menjatuhkan, untuk saling mengingatkan kepada masyarakat bahwa calon yang tidak mereka dukung memiliki masa lalu yang buruk, dan ada juga yang terkesan seolah haus kekuasaan. Begitu banyak berita di edarkan melalui media betapa cacat, dan tidak ‘bersih’nya calon dari masing-masing dari mereka yang tidak mereka dukung. Fakta dan pendapat sudah sangat sulit dibedakan. Semuanya buta pada ‘cinta’ yang sudah mereka tanam. Bisa dikatakan, hidup mereka sudah menjadi sangat subjektif. Cacian, makian, pujian, ataupun penghargaan sudah tidak bisa bandingkan lagi. Mereka bisa begitu saja mencaci, memaki, memuji atau bahkan memberikan penghargaan.

Apapun itu, keputusan akan hadir memberi jawaban. Derai haru, senang, marah, dan muak akan menyaru jadi satu tanpa bisa di lihat lebih dalam lagi. Mereka yang merasa menang tentunya akan sangat bangga,seolah apa yang mereka cintai memang pantas untuk menjadi yang nomor satu. Kemudian beberapa dari mereka yang merasa kalah, akan menatap sinis seolah merasa bahwa ada kesalahan dalam keputusan. “ Menerima “ bukan hal yang mudah untuk mereka yang kalah. Seringkali bahkan mereka berfikir, “ mau jadi apa negeri ini jika di pimpin oleh pemimpin seperti itu? “, “ hancurlah negeri ini dengan pemimpin seperti itu”. Dan mereka yang merasa menang akan berseru bahwa negeri ini sudah siap untuk kehidupan yang lebih baik, dan harapan mereka seolah sudah didepan mata. Namun, bukankah pada kenyataannya kita masih belum tau apa yang akan terjadi di masa depan? Apa yang menang selalu menjadi yang terbaik? Dan yang kalah memang pantas tersingkir karena bukan pilihan yang baik? Coba didalami.

Intinya, suatu penerimaan yang baik adalah poin penting disini. Menjadi di sisi menang atau kalah bukan hal yang penting. Kehidupan negeri ini adalah milik bersama, dan tentunya dalam genggam bersama. Menutup mata pada hal yang tidak kita sukai bukan hal yang menguntungkan. Buka MATA anda pada semua hal. Menyesali dan memaki hanyalah kesombongan berupa angan. Bukankah masing-masing dari kita masih bisa berdoa? Apapun hasilnya, apapun jawabannya, dan siapapun yang terpilih nantinya, kita masih bisa sama-sama berdoa. Terkadang kita terlalu berfikir jauh, dan lupa bahwa kita masih bisa berdoa, masih bisa berharap dalam diam dari hati yang selalu berdoa untuk kebaikan. Kalaupun nantinya yang tampak adalah hal yang tidak baik, bukankah berdoa dapat membantu kita untuk membenarkan jalan yang salah? Kau, kita, dan mereka selalu punya harapan dalam doa, dan tindakanmu untuk membuka mata lebih luas akan menguatkan doa. Berdoalah.


Nb : untuk mereka yang mencintai perubahan, tapi tidak pernah ‘menutup mata’.
note : gambar didapatkan dari google

Sabtu, 30 November 2013

Selimut Kelabu

terik itu bagai membekap,
menyesapkan kilau yang merekat,
tak pernah mau terlepas,
dan seenaknya menyikut keras.

ribuan detik menjadi penuh makna,
namun pagar begitu kuat menghalang,
menyentak keras tentang keinginan,
dan berterbangan seperti angin musim gugur.

ia seringkali menyatu dengan isyarat,
membelai seperti angin yang terlewat,
lalu begitu saja menghilang,
berlalu menemani awan menjelang senja.

gelap adalah yang paling ia hindari,
dan itulah mengapa ia mencintai bintang,
begitu mudah memaki malam bila mendung,

dan membenci bulan yang berselimut kelabu.

Selasa, 22 Januari 2013

Kesempatan 'Inspirasi'-mu

Kau tau rasanya benar-benar kehilangan inspirasi. Itu sama persis ketika kau kehilangan harapan. Masa depan memang tidak pernah mudah untuk diketahui, tapi inspirasi yang terhenti benar-benar mampu membuat hal-hal yang kau harapkan jadi seperti seolah-olah mencoba pergi. Dan kali ini yang bisa dilakukan hanya terus mencari dan mencari, atau membuat yang baru. Tidak pernah ada yang mudah, selalu ada proses. Ini bukan masalah bagaimana menuangkan inspirasi itu, ini tentang bagaimana membuatnya tetap ada walau tak punya waktu untuk membuatnya menjadi suatu hal yang tetap selalu 'ada'.

Mungkin setiap orang selalu punya kesempatan, tapi hampir kebanyakan dari mereka tak pernah mau menerjang kegelapan untuk mengambil kesempatan itu. Selalu ada kata 'nyaris' ketika semuanya terasa hilang. Tapi selalu ada jalan untuk menemukan kesempatan itu walaupun kelihatannya tak ada lagi waktu atau   tempat yang sesuai. Semuanya tergantung bagaimana kesempatan itu bertahan dengan pencarian yang mungkin terkadang butuh waktu yang sangat lama. Harus ada penyesuaian dalam proses mendapatkan itu, dan meresapi hal itu sebagai kesempatan atau bukan juga hanya mereka yang punya. Hati mereka yang punya. Karena mereka yang berkarya. Yang selalu menunggu kesempatan untuk mendapatkan inspirasi.

Berdamai dengan kesempatan itu sendiri adalah hal yang paling penting. Percayalah, ketika kesempatan tentang 'inspirasi' itu datang kau harus buru-buru cari cara untuk mempertahankannya. Ini hal yang paling sulit. Karena inspirasi selalu datang secara mengejutkan dan mereka selalu minta buru-buru untuk di ungkapkan. Atau bahkan terkadang kita merasa inspirasi itu terlalu lambat datangnya, dan begitu lama membuat kita menanti. Jelas yang salah adalah jiwa yang menanti itu, karena dia tak pernah benar-benar menggunakan kesempatan. Harus berapa kali kehilangan kesempatan? karena kesempatan tidak selalu terlihat secara nyata. Kau tidak harus selalu menggali ke dalam untuk menemukannya, mungkin kau juga bisa terbang ke atas untuk sekedar membuat harapan dapat menemukannya ditempat lain. Setidaknya kau mau mencari. Kesempatan untuk menemukan 'inspirasi' bukan hal yang mudah, tapi cuma kau yang tau.


Minggu, 23 Desember 2012

Obsesi

Manusia terlalu keras. Aku keras kepala.
Kadang tidak pernah terfikirkan bahwa obsesi bisa sangat menjatuhkan.
Aku hampir jatuh.
Keinginan kerasku membuatku berdiri dipinggir jurang.
Tinggal angin yang mampu memberi jawaban.
Aku menghela nafas ribuan kali.
Mau kembali tapi sulit.
Lagi-lagi karena keras kepala.
Karena obsesi.

Tertawa sajalah.
Hati menangis.
Impian seolah-olah menjadi jauh.
Yang aku pikir ada cahaya,
ternyata malah kabut putih.
Dimana cahayanya?
Tergantung dari aku  berlari.
Eh.
Aku salah.
Cahaya itu harus digali.
Berlari malah kadang menyesatkan.
Lagi-lagi tentang lelah.
Kesedihan pada malam terang bulan.
Tanpa bintang.

Hujan,hujan,hujan.
Kau pasti datang.
Cepatlah.
Tapi jangan jatuhkan aku ke jurang.
Kasih aku luapan air menggenang.
Agar aku berenang.
Melewati jurang.
Walau pastinya megap-megap.

Selasa, 16 Oktober 2012

Maka jika aku memiliki kesempatan, aku masih ingin menjelajahi pulau jawa.
Bukan aku tak ingin pergi ke luar pulau atau ke tempat lain.
Tapi keindahan disini masih belum tersingkap semua olehku.
Dan setiap aku mendapati keindahan dipulau jawa.
Aku selalu terbungkam bisu.
Memang benar kata banyak orang.
Kau tak perlu jauh-jauh untuk melihat keindahan.
Tapi untuk mendapatkannnya...
Kau memang harus mencari :)

Kamis, 19 Juli 2012

Langkahmu...

Hari ini, esok, dan seterusnya pasti indah. Aku yakin itu. Segala kesedihan akan terhapus dengan iringan waktu yang terus berjalan. Intinya jangan menyerah, karena semuanya akan terjawab jika kita berusaha menemukan jawabannya. Tapi jangan pernah terlalu fokus untuk temukan sebuah jawaban, selingi hal itu dengan hal lain. Hiduplah seperti manusia,  ya, karena kau manusia.

Gunakan nafasmu untuk mengontrol hidupmu. Jangan terlalu ditahan, hembuskanlah pelan-pelan, dan mulailah melanjutkan hidup. Tersenyumlah :)

Tidak ada larangan untuk menangis. Kau bisa menangis semaumu, tapi redakanlah sebisamu. Berusahalah. Ulurkan tangan bantuan kepada dirimu sendiri. Tarik dan bangkitkan ia dengan semangat. Berjalanlah pelan-pelan. Ingat, jangan terburu-buru dan membabi buta. Jalanan itu masih tidak rata, dan kau masih bisa mudah terjatuh. Lihat lagi jalan yang kau tempuh. Pelan-pelan saja.

Istirahatlah dikala lelah. Duduk dan tidurlah. Jangan kau paksa dirimu untuk terus berjalan dengan luka atau beban. Bersandarlah pada pohon teduh, dan pejamkan matamu barang sebentar.

Saatnya melanjutkan hidup... tataplah kedepan.... tak perlu sesali apapun. Ayo... berjalanlah... pelan-pelan... lalu berlari-lari kecil... dan temui sinar didepan sana....

Ingat, jangan pernah berlari-lari dipinggir jurang... banyak bebatuan disitu. Kau mana tau kalau kau tidak akan tersandung. Hindari jurang. Hindari terik panas terlalu banyak. Hindari Gelap tanpa cahaya. Hindari terlelap begitu lama.

Senin, 20 Februari 2012

........

"Terang saja aku menantinya
Terang saja aku mendambanya
Terang saja aku merindunya
Karena dia karena dia begitu indah"
-PADI (BEGITU INDAH)- 

Sabtu, 18 Februari 2012

.......

"Arjunaaa.... Menjelmah lah menjadi Rama!
Agar tidak banyak sosok wanita yang kau pikirkan.
Agar hanya Sinta yang ada didalam hatimu... :)"

Senin, 21 November 2011

"Terkadang, saat kau punya masalah besar,
dan kau terjatuh karenanya,
kau hanya perlu bernafas."

Minggu, 13 November 2011

words for today

"buat segala lelah,
buat segala yang merapuhkan
tak ada seni
tak ada pertanyaan
semuanya semu
tak berguna untuk apapun.
tak ranting yang rapuh
hanya ada akar.."

Menjadi Manusia Paling Bahagia

*Kata-kata di bawah ini di dapat dari salah satu buku Dr. Aidh Al Qarni ;) Penulis buku La Tahzan


Kebahagiaan itu terdapat pada pengorbanan; menahan keinginan pribadi; pencurahan segala upaya dan mencegah semua bahaya; serta jauh dari sifat egisme dan balas dendam.

Empat perkara yang mendatangkan kebahagiaan;buku yang bermanfaat, anak yang baik, istri/suami yang ia cintai dan teman bergaul yang shalih.

Orang yang berbahagia adlah orang yang bisa melupakan sesuatu yang tidak mungkin lagi di perbaiki, yang selalu ingat kebaikan orang lain dan yang melupakan keburukan mereka.

penyebab keresahan dan kesuntukan adalah mengabaikan ALLAH dan mendedikasikan hidupnya untuk dunia.

Anda harus selalu optimistis, tidak boleh putus asa dan tidak boleh menyera pasrah tanpa daya upaya. Berbaik sangkalah kepada RABB dan tunggullah kemurahan dari-NYA.

Jangan menerka-nerka peristiwa, jangan menunggu keburukan, jangan percaya kepada rumor, dan jangan menerima begitu saja cerita-cerita yang belum pasti kebenarannya.

Tidak ada pembebanan di atas kesanggupan. Pembenan itu selalu di sesuaikan dengan kemampuan yang sanggup di pikul oleh seseorang, sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya dan dengan batas kekuatannya.

Cobaan itu akan mendekatkan dirimu dengan ALLAH, akan mengajarkan kepadamu agar selalu berdoa, serta akan melenyapkanmu dari sifat sombong, kagum terhadap diri sendiri dan bangga diri.

Sadarilah bahwa anda bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan cobaan. Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesedihan dan luput dari kesulitan.

Ketahuilah bahwa kesulitan itu justru akan membuka pendengaran dan penglihatan, akan menghidupkan hati, mendewasakan jiwa, mengingatkan hamba dan menambah pahala.

Ketahuilah bahwa orang yang menggunjingmu berarti menghibahkan kebaikan2nya kepadamu, menghapuskan kesalahan2anmu, dan menjadikanmu orang yang terkenal. Dan ini adalah nikmat besar.

Jadikan kegembiraan itu sebagai ungkapan syukur, keadilan sebagai wujud kesabaran, diam sebagai bentuk tafakur, penyikapan terhadap permasalah sebagai belajar, ucapan sebagai dzikir, hidup sebagai ketaatan dan kematian sebagai cita-cita.

Maka ingatlah :
Antara pejaman dan keterjagaan mata, ALLAH selalu merubah keadaan menjadi berbeda.

Boleh jadi yang di benci pemuda akibatnya, ternyata membahagiakan.

Buku adalah sebaik-baiknya sobat. Maka bergelutlah dengan buku, bertemanlah dengan ilmu dan bersahabatlah dengan pengetahuan.

Tak ada kesulitan yang menimpa kecuali akan sirna.

Betapa banyak nikmat yang tidak kau syukuri. Yang tersimpan di balik hal yang tidak kau sukai.

Terkadang ALLAH mengnugerahkan nikmat melalui bencana, dan memberikan bencana melalui nikmat.

Tidakkah engkau perhatikan malam ketika gulita akan segera menyinsing pagi dengan cahaya.

words for today

"satu hal yang penting dalam hidup adalah....
kau harus mengerti,
benar-benar mengerti.
sulit dan tak sulit hanya tantangan.
hatimu akan menemukannya.
tapi semuanya butuh waktu.
tetaplah bernafas."

Sabtu, 12 November 2011

words for today..

Aku benci pada hasratku untuk hal itu...
benci karena begitu mudahnya aku terhanyut,
begitu mudahnya membuatku seperti pemburu.
Terus mencari hingga terpuaskan.
Tapi terkadang aku bangga padanya,
begitu bangga..
karena mereka tak memiliki hasrat sepertiku,
terpikirkan pun tidak.
Indah bukan?
Biar aku saja...
biar aku saja...

Sabtu, 05 November 2011

Keluar malam. Nonton pementasan Wayang atau ke Diskotik/Klub Malam?

Bisa dilihat dari judulnya kan? saya akan bahas dua hal ini. Ya... seperti yang kita tau lah, banyak banget yang perlu di perbincangkan tentang kehidupan jaman sekarang. Sayamasih muda, jadi sedikitnya saya tahu lah tentang perkembangan kehidupan jaman sekarang, kalau di bilang sok tahu ya saya minta maaf. Tapi sebelumnya saya cuma mau mengingatkan, ini cuma dari persepsi saya aja loh. It's ok anda mau berpandangan seperti apa, toh ini kan cuma pandangan dari diri saya aja.

Kalian semua pasti sudah tahu bagaimana dengan kehidupan di jaman sekarang. Bebas? Terlalu bebas? Terkekang? atau Teraniaya? ahhh... ga usah lah dijawab, jawab aja pake hati anda sendiri-sendiri.

Yah.. yang saya mau bincang-bincang disini adalah tentang anak-anak muda, dan orang-orang yang suka keluar malam. Seperti yang kita tau, banyak banget yang bilang "gak boleh keluar malam? ga asik banget sih!" sering denger kan? ya kan? yaaaa.. saya pun juga sering mengalami pernyataan seperti ini. Apa sih keluar malam? ngapain sih? you know lah... doing something.

Kenapa ya rata-rata yang namanya keluar malam tuh anggapanya sering negatif ya? Ya... kan mana kita tahu orang yang suka keluar malam itu belum tentu ngelakuin hal negatif, tapi kenapa sering di anggap sebagai hal yang negatif? kenapa? keseringan negatif-nya ya?? hayooo.... hahaha.

Yuk lah kita pikir lagi... buat mereka yang suka keluar malam dan di anggap "negatif" sama orang-orang, coba deh di pikirin lagi. Kita ngapain sih keluar malamnya? sama siapa sih? naik apa? sampe jam berapa? setiap hari? setiap minggu? atau hanya rutin aja?. Coba di ingat-ingat ngapainnya, yang jelas makanya biar enggak di anggap negatif. #soknasihatin

Nonton wayang? itu keluar malam juga kan? biasanya wayang (khusus wayang kulit dan golek) dimulai dari pukul 9 malam sampe dengan menjelang subuh, dan wayang orang biasa dimulai dari jam 7 atau jam 8 malam hingga jam 11 malam. Apa keluar malam gara-gara mau nonton wayang itu negatif ya? setau saya sih enggak, banyak positifnya malah. Coba deh dipikir lagi, nonton wayang tuh lebih punya makna loh, kita bisa dapet arti-arti kehidupan dari karakter-karakter wayang. Contohnya karakter Yudhistira (Mahabharata), dia anak pertama dari silsilah pandawa ( Yudhistira,Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa), dalam karakter disini, Yudhistira terkenal dengan kesantunanya, kepemimpinannya, dan kebijaksanaannya. Terlihat sempurna bukan? dia juga tampan walau tidak setampan Arjuna. Ah.. tentulah wayang tidak senaif itu, Yudhistira juga punya sisi buruk yaitu bermain judi, dan itulah yang membuat dia 'terjatuh' tapi mampu membuatnya bangkit untuk menyesalinya, dan salah satu keberhasilannya adalah ia, pandawa, serta ksatria lainnya bisa memenangkan perang Bharatayuda atau bisa di bilang perang persaudaraan. Yang saya suka dari karakter beliau adalah sebaik apapun dia, dia juga punya sisi buruk, manusiawi sekali bukan?. Ah,tentulah saya tidak akan menceritakan tentang dia terlalu banyak disini,  anda bisa baca sendiri ceritanya dimana-mana ;D. Contoh lainnya bisa kalian liat dibuku-buku atau bahkan menontonnya langsung saja! hehehe. Selain bisa belajar tentang karakter wayang dan tau  buruk baiknya, kita juga jadi salah satu orang yang mempertahankan budaya bukan? ;)

Ke Diskotik/Klub malam? hayooo... negatif-kah? positifkah? Coba sini ngger saya mau tanya. Di klub malam itu ya ngapain toh? bersenang-senang ya? dengerin musik? minum blablabla? atau ngapain?
Menghabiskan duit gak sih pergi ke diskotik itu? mempertahankan apakah dengan pergi kesana? Ya.. mungkin sebagian orang bilang untuk menghilangkan penat, atau biar enggak ketinggalan jaman. Oke lah, jawabanya cukup beralasan. Kepuasan seperti apa yang di dapat pulang dari tempat ini? bahagiakah? Tentulah kesenangan hati akan didapatkan dari tempat ini, kita juga bakal jadi orang yang ceria, sering tertawa walau sedang mengeluh tentang hidup. Hihihi, sepertinya menyenangkan. Tapi... adakah pesan moral yang bisa kita dapetin dari tempat ini? lah kok bikin orang pengen balik terus ya.hehehe. Kalau mau kesini tuh pakaiannya harus beda loh, enak aja pake baju yang bikin anget, mau ngapain? emang di puncak? eeaaa.

Hm... nonton wayang apa ke klub malam?? sama-sama keluar malam kan? waktunya juga enggak jauh-jauh beda kok. Dua-duanya memberikan penawaran nyaris sama dengan pengalaman berbeda? udah tahukan?
SILAHKAN PILIH.  ;)

*maaf kalau kelihatannya saya memihak pada satu hal dan tidak mencoba menyeimbangkan dua hal tersebut. Mau gimana lagi? jadinya memang begini kok. hehe

Kamis, 08 September 2011

Padamu ya ALLAH..

Entah kesedihan apa yang tak mampu terucap saat orang yang kita cintai telah pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya dan menghadap illahi. Ada duka yang mendalam dalam kalbu dan rasanya hancur,seperti tak ada teman atau saudara disisi yang justru sebenarnya ada. Seperti benar-benar hilang, padahal ALLAH dengan jelas membuatnya nyata.

Berkali-kali menghembuskan nafas untuk tetap menerimanya, tapi rasanya sulit.. rasanya pedih, rasanya ingin menggantikan saja. Tapi kita bisa apa? itulah kuasa ALLAH, dan jalan yang harus kita semua hadapi. Sulit dan memang sulit, siapa juga yang bilang mudah?

Dan air mata seperti tak mau terhenti, terisak pada rindu yang akan datang nantinya. Memejamkan mata pun sulit, tertahan pada kenangan-kenangan yang tergambar pada angan yang juga tak mampu untuk tertidur. Seperti terbuai pada suatu kesemuan dan andai-andai yang tinggi, dan nyatanya itu tetaplah semu, dan jelas sudah terjawab dengan jelas, tak mungkin.

Maka tenangkanlah... bismillah...
bismillah...bismillah... bismillah...

Dan dari sinilah aku akan belajar untuk bersyukur, karena masih akan bisa merasakan kehangatan dari orang yang aku sayangi.
Kebahagiaan bersama mereka yang masih bisa aku peluk mesra.
dan wajah mereka yang masih bisa aku lihat dan sentuh.

Dan untuk mereka yang sudah mendahuluiku... akan kulantunkan Al-Fatihah... dengan ke-ikhlas-an ku yang lembut. Berharap kau tenang disana... dan ALLAH selalu bersamamu. amin..amin..amin.

Dan aku memohon padamu ya ALLAH... ridho mu selalu..
Hati ku yang selalu untukmu,
dan..
Kebaikan mu selalu untuk bukakan hatiku pada kebutaan yang senyap.
Bismillahirrahmannirrahim.

Sabtu, 20 Agustus 2011

NO TITTLE

Ketika akhirnya aku bertanya-tanya pada diriku sendiri tentang apa yang terjadi dan apa yang kulihat.
ADILKAH INI UNTUKKU?
Tidak, seharusnya aku tidak membuat pernyataan seperti ini.
Aku hanya dirundung duka yang mendalam.
Seperti seolah-olah aku yang paling merasa sakit.
Yang paling merasa tidak teradili.
Seharusnya aku tidak mengatakan hal seperti ini.
Dan tidak boleh lagi.

Aku memang sering merasa sakit,
merasa lemah,
merasa tak pantas,
merasa dalam posisi yang sulit,
merasa seperti pengkhianat,
merasa seperti seorang yang munafik,
dan merasa paling bodoh.
Tapi itu bukan hanya terjadi pada diriku kan?
Kalian semua pasti pernah punya perasaan seperti ini kan?

Ini bukan masalah adil atau tidak adil.
Ini adalah bagaimana aku atau kau yang melihatnya.

Kau bisa menangis sesukamu, begitupun aku.
Kau bisa berteriak, marah, dan memaki, akupun juga bisa.
Lalu mengapa harus ada perasaan tidak adil?
Ini salah.
Karena tidak ada yang tidak adil.
Semuanya adil.
Dan aku atau kau harus bisa terima.

Kau bilang pada dirimu kau lemah,
kau bilang pada dirimu kau kuat,
dan kau bilang pada dirimu kau hidup atau mati?

Lihat! memang tak semuanya merasakan apa yang kau rasa,
dan apa yang benar-benar aku rasa?
Kau hanya menganiaya dirimu sendiri dalam resah.
Dalam arah yang sudah benar-benar buntu.
Kau memang tak bisa berbalik, karena itu menyakitkan dan tak mungkin.
Tapi kau, bisa melewati jalan yang buntu itu bukan?
Kalau itu jurang, maka terjun dan pasrah lah.
Kalau itu tembok, maka hancurkan dengan kekuatanmu.
Kalau itu laut, maka berenanglah.
Dan kalau itu sebuah rumah atau pondok, maka masuklah,
dan cobalah membiasakan hidup didalamnya.
Kau tidak akan tau apa yang akan kau hadapi nantinya.
Maka tunggulah.. dan tunggu.
Hingga akhirnya kau menemukan jawabannya.



Kamis, 18 Agustus 2011

"orang ceria"

Orang yang selalu ceria itu adalah orang hebat.
mereka bisa tersenyum dan tertawa kapanpun mereka mau.
bisa menjadi penghibur buat siapapun,
bisa tetap terlihat selalu berfikir positive,
tetap terlihat kalau semuanya bisa diatasi,
dan bisa tetap terlihat kalau hidup ya jalanin aja.

tapi taukah?
mereka adalah aktor/aktris paling hebat.
menutupi semua kenyataan yang ada pada mereka.
menutupi hal-hal menyakitkan yang selalu mereka pikirkan.
bersandar pada kesendirian yang semu.
dan selalu menangis pada gelap.

Mereka adalah pengguna topeng terhebat.
menahan segala sakit sendiri.
tertawa saat tidak seharusnya tertawa.
menghibur saat seharusnya dialah yang dihibur.

aku iri pada mereka..
dan jangan pernah bilang mereka adalah munafik.
justru kalian lah yang munafik!
bagaimana mungkin mereka menjadi munafik,
sedang yang dipikiran mereka adalah kalian tetap bisa senang?
dan membuat kalian untuk tidak merasakan kesedihannya!

Dengan egoisnya kalian merasa seolah-olah hidup kalian yang paling menyedihkan.
Dan dia dibiarkan mendengarkan cerita anda yang tersedu-sedu.
coba fikir, dan benar-benar fikirrrr
bagaimana mungkin kalian yang paling sengsara,
sedang ada orang yang lebih sengsara harus mendengarkan anda?
memberikan kata-kata positive untuk membangkitkan ada dari kesedihan..
menyenangkan hati anda dengan KECERIAANNYA.
coba fikir dan benar fikir.

ahhh.. aku selalu sedih melihat orang yang begitu ceria.
yang begitu tertutup.
yang kesedihannya tidak pernah dirasakan oleh orang lain.
yang sering dianggap munafik.

Memaafkan diri sendiri itu seperti apa?

Ok, disini saya mau share sedikit tentang obrolan dua sahabat lama ini. Cerita ini saya dapet berdasarkan kenyataannya loh. Memang agak rancu dan kurang nyambung sih. Tapi yang terpenting adalah, ini apa adanya. Di akhir obrolan ini, ada satu kalimat yang sebenarnya saya suka banget, dan masih menunggu sesuatu yang jelas tentang hal itu. Silahkan di baca. ;D

Suatu hari ia ditanya oleh seseorang, ah justru sahabat lamanya yang bertanya.
"Gw heran, kenapa sih loe enggak punya pacar? udah lama banget loh lw ngejomblo."

Yang ditanya cuma tersenyum miris.
Lalu sahabatnya lama itu bertanya lagi, " gw kan sahabat lw, masa gak mau cerita?"

Dia menghela nafas panjang... "Gw ngerasa aneh, ngerasa ga pantas, dan...."

"coba cerita sama gw..."

"Dari SMP.. gw sering pupus. Ya, walaupun sebenarnya gw udah beberapa kali pacaran, tapi... orang yang bener-bener gw suka itu ga pernah suka sama gw, dan itu selalu terjadi sampe sekarang. Ok lah, gw selalu bisa deket dengan mereka (orang yang gw suka), tapi gw enggak pernah ngedapetin hatinya. Enggak pernah. Dari dulu, setiap gw suka sama seseorang, lalu deket, dan sangat deket, dan kita udah pernah jalan bareng, share banyak hal, dan sering ngasih nasihat, itu jadi enggak berarti apa-apa. Gw udah begitu percaya diri seolah-olah tahu semua tentang dia, tapi nyatanya? gw enggak tau hatinya.

Sebenernya itu bukan masalah yang ngebuat gw begini sampe sekarang. Masalahnya adalah... setiap orang yang gw sukain itu... selalu suka sama orang terdekat gw, bukan gw. Miris enggak sih? ketika lw yang deket sama dia duluan, tapi bukan lw yang dapetin, malah orang terdekat lw.

Dan masalahnya ini terjadi berulang-ulang... bukan sekali.
dari situ lah gw merasa gw emang enggak pernah pantas buat mereka, selalu ngerasa ada yang salah dalam diri gw, dan ngebuat gw jadi beku ketika ada yang coba ngedeketin gw.
Ngebuat gw jadi tega untuk nolak orang yang udah baik sama gw dan perhatian sama gw.
Ngebuat gw marah sama diri sendiri, benci dan rasanya mau ke tempat yang jauuuh banget.
Dan intinya adalah, membuat gw semakin tertutup."

"Kenapa enggak mau coba kasih kesempatan ke orang lain yang suka sama lw?" tanyanya kemudian.

Dia menghela nafas, " karena... ya pada intinya gw masih belom bisa."

"Kenapa enggak bisa? siapa tau mereka yang terbaik buat lw"

"Lw enggak tau apa-apa sob, enggak tau. Gw udah mencoba, udah berfikir positive, mencoba terbuka, tapi apa? susah... rasanya aneh"

Lalu usai mendengar ungkapan singkat itu, sahabat lamanya itu cuma berkata,
"Intinya adalah, lw harus bisa memaafkan diri lw terlebih dahulu"

"Memaafkan diri sendiri itu seperti apa?"

Sang sahabat cuma tersenyum manis.