Tampilkan postingan dengan label people's life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label people's life. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 November 2011

"Cinta Indonesia Enggak sih??"

Kalimat ini saya dapet dari ucapan banyak orang yang pastinya ada di Indonesia, dan pastinya saya juga punya pengalaman tentang pernyataan ini. Seperti yang kita lihat, Indonesia lagi heboh-hebohnya sama sepakbola (sebenarnya dari dulu sih,tapi sekarang sudah sangat ekstra heboh!). Liat aja,hampir setiap pertandingan sepakbola timnas Indonesia melawan timnas negara lain yang akan di adakan di Indonesia (khususnya di Gelora Bung Karno) pasti akan sangat ramai penontonnya, membludak, tiket pun sering ludes! Iya kan?

Wow, supporter Indonesia itu sebenarnya bisa dibilang sebagai supporter yang 'sangat-sangat kompak, sangat ramai, dan sulit tertandingi kehebohannya'. Kalian bisa liat sendiri ti tv bukan, betapa hebatnya supporter Indonesia kalau sedang mendukung jagoannya. Tapi, apakah ini hanya karena ikut-ikutan, atau karena memang cinta Indonesia beneran? Coba intropeksi dan dipikiran lagi. "Saya cinta Indonesia enggak sih?"

Ya, sengaja saya ambil contoh barusan adalah sepakbola, karena itu yang lagi heboh-hebohnya. Saya akan ambil contoh lain dari hidup saya sendiri. Enggak jauh-jauh dari bola juga sih. Kalau di tanya suka sepakbola atau tidak, bisa di bilang saya cukup suka. Saya ini penggemar berat klub besar Real Madrid, khususnya Iker Casillas. Kalau Piala Dunia atau Piala Eropa, saya pasti dukungnya selalu negara Spanyol (karena di situ ada Casillas) dan hampir enggak pernah ketinggalan untuk melihat pertandingan mereka. Koleksi baju bola saya (Real Madrid dan Spanyol) cukup banyak, tapi biasanya saya lebih suka mengoleksi baju Casillas. Dan kebetulan juga saya orang yang cukup mendramatisir keadaan, jadi kalau melihat tim yang saya sukain kalah, saya bisa nyaris menangis semalam. hahaha.

Beberapa teman saya sering meremehkan saya yang sepertinya keliatan enggak cinta Indonesia. Ya, memang sih dulu saya bisa di bilang agak jauh dari kecintaan saya sama Indonesia. Saya menyukai hal-hal yang jauh dari Indonesia, tapi itu DULU. Jujur, saya bukan penikmat sepakbola Indonesia sampai sekarang, kalaupun timnas Indonesia bertanding, saya jarang sekali melihatnya full time, tapi saya senang sekali kalau mendengar timnas Indonesia bisa menang, dan kalaupun kalah saya juga tidak terlalu sedih (tidak sesedih mendengar kabar Real Madrid atau timnas Spain kalah). Ahhh... walaupun saya bilang hanya dulu saya tidak terlalu mencintai Indonesia, apa sekarang saya masih tampak tidak mencintai?

Tapiiii.......Baru-baru ini saya mencintai hal-hal berbau budaya jawa loh! Khususnya yang berkaitan tentang wayang kulit dan wayang orang. Saya punya cerita yang bisa di bilang enggak panjang-panjang amat sih tentang alasan saya menyukai wayang, pastinya adalah bisa di bilang saya sudah nyaris gila tentang ini. Sudah beberapa buku yang saya baca tentang cerita Ramayana dan Mahabharata, dan sudah beberapa kali liat pementasan wayang kulit ataupun wayang orang, dan juga sendratari. Tapi jujur, saya masih mempertanyakan hal ini pada diri saya sendiri. Benar-benar cintakah? karena yang saya tau hanya hal ini yang paling saya cintai dari negeri tercinta ini.

Oke, di lihat dari pengalaman saya sendiri, saya pun masih meragukan dari diri saya loh. Bagaimana dengan kalian? cintakah? tulus? hahaha.

Disini sih sebenarnya saya cuma mau menarik kesimpulan dari diri saya sendiri dan orang-orang yang sering saya lihat. Memang sih sulit sekali ditebak tentang orang-orang jaman sekarang, atau anak-anak muda jaman sekarang tentang kecintaannya sama negara mereka sendiri. Tampak luar sih memang, tapi bagaimana dengan hati mereka? cinta mereka sama Indonesia hanya saat tertentu saja atau benar-benar selalu di hati? hal ini nih yang sangat-sangat perlu di pertanyakan. Begitu juga saya yang harus sering-sering menaruh pertanyaan ini di dalam hati saya.

Sebenarnyasih  kita bisa aja dengan mudah mencintai negeri kita ini. Seperti yang sering kita dengar kata-kata ini, " tak kenal maka tak sayang", ya, intinya coba kenal dulu. Lagi-lagi saya ambil dari pengalaman saya yang dulu kurang mencintai budaya negeri sendiri walaupun sebenarnya saya sering sekali melihat pertunjukan budaya (khususnya wayang kulit dan orang) secara langsung atau tidak langsung, tapi itu enggak berarti saya cinta sama mereka. Hingga akhirnya ketika saya mencoba mengenal hal itu dari pengalaman-pengalaman saya, akhirnya saya jadi cinta sekali sama WAYANG! terbukalah saya sama sesuatu yang memang seharusnya saya cintai.

Lalu, bagaimana dengan timnas sepakbola Indonesia??? nah, saya juga sering melihat atau menontonya di televisi tapi jujur saya belum cinta. Mungkin karena saya belom kenal kali yahhhh...hehehe. Ah.. saya masih menanti jika saya bisa benar-benar mencintai Indonesia. Saya enggak mau ikut-ikutan, atau hanya di saat lagi marak-maraknya saja. Toh, buktinya sampai sekarang saya belum bisa sebahagia liat atelt-atlet Indonesia menang, di bandingkan melihat atlet-atlet idola saya dari luar negeri yang menang.

Lagi-lagi yang di butuhkan cuma mengenalnya dulu.... ya.... sebenarnya sih bisa di bilang saat kalian sedang suka sama sesuatu hal karena lagi ramai-ramainya atau sedang marak-maraknya, coba deh di gali lebih dalam dan enggak lupa untuk nyari tau tentang hal itu. Siapa tau bisa jadi suka beneran kan? walau cuma suka sama satu hal, atau karena katampanan/kecantikan/kehebatan, tapi lama-lama bisa di temukan hal lain yang bisa meluas dan membuat kita jadi mencintai hal yang juga lebih luas.

Uuupss, saya ngomong gini, tapi kayak saya sendiri melakukannya aja. hahahah. Tapi patut di coba, karena kesukaan saya sama SPAIN, REAL MADRID, DANI PEDROSA, WAYANG ORANG, WAYANG KULIT, dll itu pada awalnya hanya suka karena satu hal yang enggak penting, tapi lama-lama menjadi meluas dan membuat saya punya pandangan berbeda dan enggak cinta karena hal yang 'terlalu bodoh' kalau di ingat-ingat lagi.

Ya.. baiklah, setelah menulis ini, mungkin saya akan mencoba menyukai lebih dalam lagi tentang Indonesia, mungkin akan lebih fokus terdahulu ke persepakbolaan Indonesia yang kurang sekali di hati saya. ;)

YUK, di coba tanya ke hati kita sendiri dari sekarang.
"Gue, cinta Indonesia beneran atau enggak sih?"

Dan coba juga untuk selalu menanamkan kata-kata mudah ini di hati kita, walaupun pada awalnya di paksa.
" Gue cinta Indonesia!"

Sabtu, 05 November 2011

Keluar malam. Nonton pementasan Wayang atau ke Diskotik/Klub Malam?

Bisa dilihat dari judulnya kan? saya akan bahas dua hal ini. Ya... seperti yang kita tau lah, banyak banget yang perlu di perbincangkan tentang kehidupan jaman sekarang. Sayamasih muda, jadi sedikitnya saya tahu lah tentang perkembangan kehidupan jaman sekarang, kalau di bilang sok tahu ya saya minta maaf. Tapi sebelumnya saya cuma mau mengingatkan, ini cuma dari persepsi saya aja loh. It's ok anda mau berpandangan seperti apa, toh ini kan cuma pandangan dari diri saya aja.

Kalian semua pasti sudah tahu bagaimana dengan kehidupan di jaman sekarang. Bebas? Terlalu bebas? Terkekang? atau Teraniaya? ahhh... ga usah lah dijawab, jawab aja pake hati anda sendiri-sendiri.

Yah.. yang saya mau bincang-bincang disini adalah tentang anak-anak muda, dan orang-orang yang suka keluar malam. Seperti yang kita tau, banyak banget yang bilang "gak boleh keluar malam? ga asik banget sih!" sering denger kan? ya kan? yaaaa.. saya pun juga sering mengalami pernyataan seperti ini. Apa sih keluar malam? ngapain sih? you know lah... doing something.

Kenapa ya rata-rata yang namanya keluar malam tuh anggapanya sering negatif ya? Ya... kan mana kita tahu orang yang suka keluar malam itu belum tentu ngelakuin hal negatif, tapi kenapa sering di anggap sebagai hal yang negatif? kenapa? keseringan negatif-nya ya?? hayooo.... hahaha.

Yuk lah kita pikir lagi... buat mereka yang suka keluar malam dan di anggap "negatif" sama orang-orang, coba deh di pikirin lagi. Kita ngapain sih keluar malamnya? sama siapa sih? naik apa? sampe jam berapa? setiap hari? setiap minggu? atau hanya rutin aja?. Coba di ingat-ingat ngapainnya, yang jelas makanya biar enggak di anggap negatif. #soknasihatin

Nonton wayang? itu keluar malam juga kan? biasanya wayang (khusus wayang kulit dan golek) dimulai dari pukul 9 malam sampe dengan menjelang subuh, dan wayang orang biasa dimulai dari jam 7 atau jam 8 malam hingga jam 11 malam. Apa keluar malam gara-gara mau nonton wayang itu negatif ya? setau saya sih enggak, banyak positifnya malah. Coba deh dipikir lagi, nonton wayang tuh lebih punya makna loh, kita bisa dapet arti-arti kehidupan dari karakter-karakter wayang. Contohnya karakter Yudhistira (Mahabharata), dia anak pertama dari silsilah pandawa ( Yudhistira,Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa), dalam karakter disini, Yudhistira terkenal dengan kesantunanya, kepemimpinannya, dan kebijaksanaannya. Terlihat sempurna bukan? dia juga tampan walau tidak setampan Arjuna. Ah.. tentulah wayang tidak senaif itu, Yudhistira juga punya sisi buruk yaitu bermain judi, dan itulah yang membuat dia 'terjatuh' tapi mampu membuatnya bangkit untuk menyesalinya, dan salah satu keberhasilannya adalah ia, pandawa, serta ksatria lainnya bisa memenangkan perang Bharatayuda atau bisa di bilang perang persaudaraan. Yang saya suka dari karakter beliau adalah sebaik apapun dia, dia juga punya sisi buruk, manusiawi sekali bukan?. Ah,tentulah saya tidak akan menceritakan tentang dia terlalu banyak disini,  anda bisa baca sendiri ceritanya dimana-mana ;D. Contoh lainnya bisa kalian liat dibuku-buku atau bahkan menontonnya langsung saja! hehehe. Selain bisa belajar tentang karakter wayang dan tau  buruk baiknya, kita juga jadi salah satu orang yang mempertahankan budaya bukan? ;)

Ke Diskotik/Klub malam? hayooo... negatif-kah? positifkah? Coba sini ngger saya mau tanya. Di klub malam itu ya ngapain toh? bersenang-senang ya? dengerin musik? minum blablabla? atau ngapain?
Menghabiskan duit gak sih pergi ke diskotik itu? mempertahankan apakah dengan pergi kesana? Ya.. mungkin sebagian orang bilang untuk menghilangkan penat, atau biar enggak ketinggalan jaman. Oke lah, jawabanya cukup beralasan. Kepuasan seperti apa yang di dapat pulang dari tempat ini? bahagiakah? Tentulah kesenangan hati akan didapatkan dari tempat ini, kita juga bakal jadi orang yang ceria, sering tertawa walau sedang mengeluh tentang hidup. Hihihi, sepertinya menyenangkan. Tapi... adakah pesan moral yang bisa kita dapetin dari tempat ini? lah kok bikin orang pengen balik terus ya.hehehe. Kalau mau kesini tuh pakaiannya harus beda loh, enak aja pake baju yang bikin anget, mau ngapain? emang di puncak? eeaaa.

Hm... nonton wayang apa ke klub malam?? sama-sama keluar malam kan? waktunya juga enggak jauh-jauh beda kok. Dua-duanya memberikan penawaran nyaris sama dengan pengalaman berbeda? udah tahukan?
SILAHKAN PILIH.  ;)

*maaf kalau kelihatannya saya memihak pada satu hal dan tidak mencoba menyeimbangkan dua hal tersebut. Mau gimana lagi? jadinya memang begini kok. hehe