aku merasa... bahwa sebenarnya apa yang aku lakukan seringkali salah, aku melangkah pada hal yang aku kira adalah yang kusukai dan mampu aku jalani. Tapi, rasanya malah jadi berat karena beban hidup nyatanya masih akan ada mau tidak mau. Pertaruhan selalu menjelma menjadi keinginan dan kebencian, dan aku terbuai pada rasa keras kepala yang bahkan aku sendiri sulit membedakan apa itu mimpi dan obsesi.
aku merasa... menulis adalah cara paling mudah berekspresi, walau nyatanya masih banyak yang belum memahami. Tulisan-tulisan itu belum tentu selalu bisa selalu mewakili, tapi yang paling mampu membantu mencurahkan walaupun jadinya hanya tulisan cakar ayam tidak terbaca.
aku merasa... ada yang salah dalam pemikiran dan ideologi yang aku punya. Ternyata aku terlalu lama terlelap pada kisah yang aku pikir semua orang bisa dapatkan.
aku merasa... buat apa keramaian ada, kalau ternyata yang dirasa tetap rasa sepi. Mereka bisa asik tertawa, menunjukan betapa eksisnya mereka dalam kehidupan, sedangkan aku hanya mampu tertawa melihat diri sendiri yang mungkin lebih baik 'hilang' saja.
aku merasa... bahwa pertemanan akan sangat membantu dan menjadikan hidup lebih dari sekedar kata 'ramai'. Teman seolah menjadi kebutuhan, yang kalau tidak punya maka kau akan kesepian. Walaupun ternyata, terkadang beberapa teman adalah hal yang paling kau tidak sadari, yang ternyata harus kau 'lepas' dan buang jauh-jauh.
aku merasa... rindu itu hal yang paling ingin aku hindari. Betapa rasanya hanya seorang diri yang merindu, sedang mereka asik menghabiskan waktu.
aku merasa... betapa topeng adalah hal yang paling pantas aku kenakan sekarang. Bukan menjadikan pura-pura baik, tapi pura-pura bahagia.
aku merasa... memang semua ada waktunya. Terlalu lama berkeiginan, terlalu lama bersenang-senang, terlalu lama hidup dalam ramai, terlalu lama merasa rindu, dan terlalu lama tidak menyadari kalau waktu akan berjalan, sehingga sekarang aku 'kesepian' melihat betapa sudah begitu lama aku tidak bercermin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar