Nantinya pasti kamu akan tertawa,
bahwa masa lalu hanya sebuah cerita,
untuk sekedar di kenang,
untuk sekedar dipahami,
karena nyatanya hanya sepenggalan kisah lama.
Akan ada tawa renyahmu yang berpangku heran,
betapa ketidakberdayaanmu begitu melelahkan,
seolah menyudutkan pada sisi tergelap,
meninggalkanmu seperti si kesepian yang merana,
walau sebenarnya hanya risauan tanpa makna.
Biarkanlah kesedihan menjadi abu di tiup angin,
ketika rindu sudah seharusnya dihempaskan,
buat apa lagi meratapi,
nantinya kamu akan tertawa,
mengingat bahwa kamu pernah merana.
Lagi-lagi kamu akan tertawa,
sadar bahwa hidup penuh warna,
bahwa luka butuh obat begitu lama,
karena sudah terlalu lama diam,
terlampau jauh mendendam.
Kamu hanya lupa makna,
tidak sadar pada rasa,
selalu merasa lelah,
terselimuti perasaan resah,
nantinya toh kamu akan tertawa.