Manusia terlalu keras. Aku keras kepala.
Kadang tidak pernah terfikirkan bahwa obsesi bisa sangat menjatuhkan.
Aku hampir jatuh.
Keinginan kerasku membuatku berdiri dipinggir jurang.
Tinggal angin yang mampu memberi jawaban.
Aku menghela nafas ribuan kali.
Mau kembali tapi sulit.
Lagi-lagi karena keras kepala.
Karena obsesi.
Tertawa sajalah.
Hati menangis.
Impian seolah-olah menjadi jauh.
Yang aku pikir ada cahaya,
ternyata malah kabut putih.
Dimana cahayanya?
Tergantung dari aku berlari.
Eh.
Aku salah.
Cahaya itu harus digali.
Berlari malah kadang menyesatkan.
Lagi-lagi tentang lelah.
Kesedihan pada malam terang bulan.
Tanpa bintang.
Hujan,hujan,hujan.
Kau pasti datang.
Cepatlah.
Tapi jangan jatuhkan aku ke jurang.
Kasih aku luapan air menggenang.
Agar aku berenang.
Melewati jurang.
Walau pastinya megap-megap.